Social Icons

Pages

Senin, 23 Desember 2013

Menghitung Kebutuhan Keramik


Bangun datar pertama kali kita terima saat SD. Hal-hal yang berkaitan dengan bangun datar adalah panjang, lebar, tinggi, alas, luas jari-jari, phi, keliling dan diagonal. Ada beberapa macam bangun datar yang dulu pernah kita kenal. Misalnya persegi, persegi panjang, lingkaran, belah ketupat, segitiga, jajar genjang, dll. Kesemua itu telah kita pelajari, dan kita pasti pernah menghitung luas, keliling dan sebagainya.
Nah, jika dulu sudah mendapatkan konsep untuk menghitung luas ataupun keliling, sekarang kita coba untuk mengaplikasikan ilmu tadi ke dalam dunia nyata.
Studi kasus
Kita ambil bangun segi empat sebagai contoh
Para pembaca, suatu hari pasti akan menalami proses dewasa, menikah, dan akhirnya membangun rumah. Nah, saat membangun rumah tentunya anda ingin pula rumahnya berlantaikan keramik/ubin. Untuk itu coba kita aplikasikan dan hubungkan perhitungan luas segi empat dengan perhitungan jumlah keramik yang dibutuhkan untuk suatu ruangan. Sehingga kita bisa memperkirakan kebutuhan ubin/keramik yang mungkin dan mendekati.
Dikatakan perkiraan dikarenakan, perhitungan panjang/lebar ruang pada bangunan dimulai dari as bangunan. Jadi ruang secara otomatis akan berkurang panjang/lebarnya, tergantung dari lebar temboknya.
Pemisalan
Misalkan anda ingin mengerjakan lantai, ukuran 5m x 6m, dengan ukuran ubin/keramik 30cm x 30cm. Berapakah ubin.keramik yang mungkin dibutuhkan ?
Pertama kita hitung luasan dari ruang tersebut
L = p x l
L = 5 x 6
L = 30 m2
Langkah selanjutnya adalah menghitung luasan ubin
L = p x l
L = 30 x 30
L = 900 cm2
Selanjutnya adalah menyamakan satuan dari kedua luas tersebut. Bisa ke m2 semua, atau ke cm2 semua. Misalkan kita ubah ke cm2
L ruang = 30 m2 = 300000 cm2
L ubin = 900 cm2
Perhitungan jumlah ubin/keramik
Jumlah = L ruang /L ubin
Jumlah = 300000/900
Jumlah = 333,3333
Nah dari perhitungan kita dapatkan 333,3333. Berarti kita membutuhkan ubin sebanyak 333,3333 untuk ruang 5m x 6m. Tapi, tentu saja, di dunia nyata tidak ada toko yang menjual keramik/ubin hanya 1/3 saja. Maka dari itu, hitungan kita bulatkan ke atas, agar ubin/keramik terpenuhi. Jadi perkiraan yang mungkin dan mendekati untuk jumlah ubin/keramik yang dibutuhkan adalah 334 buah.
Mudah bukan, dengan berpegang ilmu luasan saja, kita sudah mampu memperkirakan kebutuhan keramik/ubin yang mungkin dan mendekati. Ilmu akan berkesan jika diterapkan di kehidupan nyata.

“Tetap Semangat Mempelajari Ilmu”

6 komentar:

  1. Kok jadinya 334 bukan 333. Kan dia 333,33333 jadi, jika yang angka yang dibelakannya adalah ,3 biasanya akan dibualatkan menjadi angka yang tetap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Typo: yang di depannya tetap

      Hapus
    2. iya benar, kalau hitungan secara matematis memang seperti itu. jadi secara matematis angka dibelakang koma yang kurang dari 5 akan dihilangkan. namun dalam kehidupan nyata tidak bisa seperti itu. karena angka dibelakang koma dianggap sebagai kelebihan dan tidak bisa serta-merta dihilangkan. terlebih dalam perhitungan keramik seperti pada postingan diatas .. :)

      Hapus

 
Blogger Templates