Social Icons

Pages

Selasa, 13 September 2016

Pemimpin pun Bangkit dari Masyarakat




Berbagai daerah di tanah air akan menemui pemimpin barunya pada bulan Februari, 2017 nanti. Percaturan politik daerah akan menemui skakmat, ketika satu nama telah terpilih. Warga yang bertindak sebagai kaum pemillih, rasanya akan pantas memilih siapa saja yang mereka kehendaki memimpin. Dengan penuh harapan dan cita-cita warga menitipkan kehendak pada mereka yang siap memimpin.

Pemimpin merupakan orang  yang dipercaya untuk mengawal cita-cita bersama. Kehadirannya ditengah masyarakat menjadi pelita dibalik peliknya masalah bersama. Namun, butuh banyak hal untuk menjadi pemimpin yang baik dan menjadi sosok yang selalu diidamkan masyarakat.

Berawal dari masyarakat, kemudian diangkat derajatnya menjadi lebih tinggi oleh masyarakat pula. Tentu akan menjadi catatan tersediri untuk pemimpin. Menjadi ramah dengan sesama baik sebelum dan sesudah terpilih sudah selayaknya dilakukan seorang pemimpin. Karena keramahan pemimpin adalah telinga yang baik untuknya. Akan banyak keluh kesah, kritik-saran, aspirasi, cita-cita, dan keinginan masyarakat terkuak secara ikhlas dari mulut mereka. Semua hal tersebut akan lebih nyaman didengar ketika disampaikan dengan hati yang senang. Karena tak jarang juga penyampaian dilakukan dalam balutan demonstrasi berujung anarkis. Semua hanya wujud dari suasana hati masyarakatnya sendiri.

Aksi nyata merealisasikan segala kehendaknya demi kepentingan masyarakat akan menjadi output dari proses pemikiran. Kehadiran barang-barang non abstrak maupun infrastruktur menjadi sebuah wujud nyata tetesan keringat. Tolok ukur kemajuan daerah dari segi infrastruktur memang harus diperlihatkan. Bisa diibaratkan aksi nyata merupakan wujud keseriusan berfikir untuk mengalokasikan hak masyarakat.

Menjadi orang pilihan memang bukan hal yang mudah. Apalagi memimpin karena pilihan bersama. Mempertahankan ikatan antara manusia menjadi perkara penting. Menjadi orang jujur dan mudah dipercaya adalah balutan kuat untuk tali ikat pada hati manusia. Kejujuran tinggi yang dimiliki pemimpin akan menjadi kunci pembuka hati masyarakat dan keikhlasan mereka.

Duduk bersama menyamakan strata untuk mendekatkan diri dengan lingkungan adalah kewajaran. Masyarakat yang mengenal kita pun berhak atas diri kita dan begitupun sebaliknya. Saling bercengkrama dengan berbicara dari yang ringan sampai yang berat akan memperkuat ikatan itu. Pemimpin bukanlah satu-satunya sumber solusi. Wajar saja, ibarat kata satu otak pintar akan kalah dengan 100 otak biasa. Mendekat kepada masyarakat untuk duduk bercengkrama akan menjadi kesempatan emas menampung segala hal, baik masalah maupun solusi.

Aspirasi, masukan, kritik-saran, dan sebagainya akan mengalir deras bagai terjunan tinggi ketika pemimpin sudah berikatan erat dengan masyarakatnya. Membutuhkan lebih dari sekedar satu pemikir dan beribu pertimbangan untuk membuatnya tersalurkan dangan tepat. Pemimpin perlu mempunyai perencanaan matang untuk membuat dan membentuk kesemua menjadi kebijakan yang berimbang.

Menjadi pemimpin yang ringan hati akan membuatnya mudah menyampaikan segala hal. Baik pesan dan amanah dari pusat maupun dari dirinya sendiri. Tak bisa ditutupi, pemimpin daerah akan banyak menerima dukungan dari pusat, baik dalam bentuk fisik maupun non fisik. Kuncinya adalah ringan dalam menyampaikan segala yang memang harus disampaikan. Pemimpin menjadi penerima pada bagian hulu. Ibarat air yang jatuh pada permukaan tanah, pemimpin berhak menyaring dan memilah serta menyampaikannya jika memang diperuntukkan untuk masyarakat.

Memang tidak sembarangan untuk jadi seorang pemimpin. Kemampuan intelektual tinggi yang didasari emosional serta spiritual yang mumpuni mutlak dimilliki pemimpin. Tak peduli dengan kekayaannya yang melimpah ruah, pemimpin tetap tak akan bisa berbuat apapun jika kecerdasannya tak lebih dari sekedar anak SD. Bukan berarti harus melebihi khalayak barulah bisa dijadikan pemimpin, namun memiliki potensi berfikir adalah sebuah pilihan yang harus dipenuhi.

Masyarakat daerah memang sebuah komunitas resmi yang menduduki sebuah wilayah daerah. Layaknya berbagai komunitas lainnya, adanya seseorang yang dominan menjadi sangat perlu untuk mengakomodasi segala pemikiran. Bisa dibayangkan jika kehendak semua warga tersalurkan secara individual. Tentunya kekacauan akan mengancam dengan telak dan memecah persatuan.

Ditangan masyarakat, untuk 5 tahun kedepan nasib daerahnya akan ditentukan sendiri. Melalui tangan harap mereka, seorang wakil darinya dinobatkan sendiri untuk memipin. Menjadi pemilih cerdas yang tidak sembarang pilih bukan merupakan pilihan, namun adalah sebuah keharusan.

Pemimpin Ideal Untuk Daerah


sumber ilustrasi gambar : http://www.merdeka.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates